CIBS
ini cuma tempat dimna kita bisa sharing Hal hal kecil mnejdai Hal luar biasa
Rabu, 03 April 2013
Mari Berkenalan Dengan Battery Percussion...
Apa sih Battery Percussion itu...??
Well...kalau diartikan dari segi bahasa, Battery Percussion terdiri dari 2 kata yaitu Battery (yang merujuk pada jenis alat musik pukul) dan percussion (section yang memegang kendali dalam hal ritmis di band). Battery Percussion merupakan salah satu section yang terdapat dalam suatu marching band. Section ini memiliki "wilayah jelajah" di lapangan seperti Hornline dan Color Guard.Maka dari itu, muncul istilah Field Percussion yang diperuntukkan bagi Section Battery Percussion. Battery percussion terdiri dari Snare Drum, Tenor Tom, Bass Drum dan Cymbal. Fungsi dari Battery Percussion itu sendiri tidak ubahnya drum pada band yaitu pemegang tempo. Battery percussion dalam suatu pagelaran Marching Band juga berfungsi sebagai pendukung dynamic lagu. Perlu diketahui pula bahwa Battery Percussion disini bukan sebagai section yang dominan namun section pendukung terutama dalam hal tempo dan dynamic seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Berapa sih jumlah pemain pada Battery Percussion...?
Untuk urusan jumlah pemain...terserah pelatih dan instruktur masing-masing band karena tidak ada standart internasional untuk jumlah pemain pada section Battery Percussion. Yang pasti, jumlah pemain tidak boleh melebihi jumlah pemain Hornline. Jika melebihi, maksud lagu yang dipertunjukkan oleh suatu band akan "termakan" oleh dentuman ritmis Battery. Hal ini akan mengakibatkan pagelaran dari band tersebut gagal karena seharusnya suara melodi menjadi hal yang dominan sebagai inti lagu. Jadi, pada umumnya, hal yng paling menentukan dalam penentuan jumlah anggota squad di Battery adalah jumlah anggota squad di Hornline pada band tersebut. Namun begitu, untuk jumlah pemain yang umum ditemukan pada Marching Band di Indonesia berkisar antara 12 hingga 20 pemain. Komposisi masing-masing line (Snare,Tenor,Bass dan Cymbal) pun bervariasi. Di band saya yaitu Marching Band Universitas Gadjah Mada, jumlah anggota squad Battery terdiri dari 18 orang dengan komposisi 6 orang di Snare, 3 orang di Tenor, 5 orang di Bass Drum dan 4 orang di Cymbal.
Coba jelasin karakter masing - masing alat di Section Battery Percussion Donk...???
Well....Alat - alat di Section ini terdiri dari Snare Drum, Tenor Tom, Bass Drum dan Cymbal. Berikut ini penjelasan masing - masing alat :
A. Snare Drum
Membran di snare drum terbuat dari kevlar yaitu bahan yang umum digunakan dalam pembuatan rompi anti peluru. Pada tahun - tahun terdahulu, para pemain snare drum umumnya menggunakan selempang (sering juga kita temui di zaman sekarang) sehingga posisi alat cenderung miring. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam memukul terutama pada tangan kiri. Untuk mengadaptasi kesulitan ini, maka terciptalah Traditional Grip.
Para pemain snare biasanya berdiri di tengah - tengah formasi section karena snare drum bertugas sebagai penjaga tempo di battery itu sendiri. Pemain paling tengah di snare line biasanya pemain yang paling berpengalaman. Dengan kondisi seperti itu, Field Commander / Drum Major biasanya berpatokan kepada pemain paling tengah si snare line dalam memimpin terutama disaat terjadi miss tempo di lapangan.
B. Tenor Tom
Alat ini memiliki banyak nama sesuai dengan jumlah tom yang ada. Ada yang namanya Quadtom (berarti terdiri dari 6 buah tom), ada juga yang namanya Quinttom (berarti terdiri dari 5 buah tom). Ukuran membran nya pun bermacam - macam. Paling kecil berkisar antara 6 - 8 inches, paling besar berkisar antara 13 - 14 inches. Nama tenor tom itu sendiri tercipta karena suara dari alat ini. Hal tersebut disebabkan karena karakteristik membran dan "area pukul" dari alat ini. Tidak seperti snare yang dalam kondisi standart dipukul di tengah (walaupun dalam kondisi tertentu bisa saja dipukul di ujung atau tepi membran), Tenor Tom dipukul di bagian 3/4 membran agar suaranya bisa "tenor" dengan suara yang sustainable sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaan stick juga sangat mendukung untuk memaksimalkan suara dari alat ini. Umumnya, ujung stick (tip) berbentuk seperti pesawat UFO.
Yang paling dilihat dari alat ini mungkin adalah teknik crossover / split sehingga seakan- akan para pemain tom sedang menari. Teknik tersebut memungkinkan para pemain Tom untuk memukul semua membran dengan baik.
C.Bass Drum
Bass drum merupakan alat dengan tingkat pitch suara paling dalam. Karakteristik dari alat ini memungkinkan para pemainnya untuk melakukan split dalam pukulan. Split disini berbeda pengertiannya dengan teknik split pada Tenor Tom. Jika 1 orang pemain Tenor Tom melakukan split untuk beberapa tom, maka 5 pemain Bass Drum melakukan split untuk 5 Bass Drum. Kondisi tersebut menyebabkan alat ini merupakan alat yang cukup sulit dimainkan secara bersama - sama karena masing -masing pemain memiliki tanggungjawab untuk melakukan pukulan yang tepat. Jika salah satu pemain saja melakukan kesalahan, maka pemain lain akan menanggung kesalahan tersebut.
Untuk ukuran, bass drum 1 memiliki ukuran paling kecil yaitu berkisar antara 18-20 inches, sedangkan bass drum 5 memiliki ukuran paling besar yaitu berkisar antara 24-26 inches.
D.Cymbal
Cymbal merupakan alat yang paling berbeda karena pemain Cymbal tidak membutuhkan stick dalam memainkannya. Cara bekerja Cymbal dalam mendukung lagu adalah menggunakan visual. Teknik - teknik permainan di Cymbal seperti Crash, Choke, Hi-Hat dll juga diperlukan untuk mendukung dynamic lagu dan pola ritmis di Section Battery Percussion. Cymbal umunya terbuat dari perunggu oleh karena itu pemain cymbal diwajibkan untuk memiliki tangan yang kuat karena perunggu merupakan bahan yang menyebabkan Cymbal cukup berat untuk dimainkan. Ukuran Cymbal bervariasi. Untuk keperluan di Marching Band, ukurannya berkisar antara 16 - 22 Inches. Teknik split di Bass Drum juga bisa diterapkan di Cymbal.
Apa arti Battery Percussion bagi kehidupan Penulis...??
Battery Percussion bagi saya merupakan salah satu bagian hidup yang tidak bisa dilepas dari dari saya. Battery Percussion merupakan tempat saya bernaung. Section tersebut ternyata sudah merubah beberapa kepribadian yang saya miliki. Perkenalan pertama dengan Section Battery dimulai pada tahun 2006 saat Pelatihan Dasar hingga akhirnya menjadi Player Battery Percussion .
Para anggota squad Battery yang saya kenal selalu memiliki solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi sehingga membuat para anggota yang bernaung didalamnya enggan untuk meninggalkan section ini. Segala bentuk "kenakalan", kebanggaan, eksentrisme dan semangat yang meledak-ledak merupakan bentuk ekspresi dari para pemain. Aura sangar saat sedang beraksi di lapangan sangat membuat penulis rindu dengan dentuman ritmis yang dihasilkan Snare, Tom, Bass dan Cymbal.
Sabtu, 30 Maret 2013
TEHNIK DASAR LATIHAN PERCUSSION LINE
tehnik dasar latihan
I. Roll Rudiments
A. Single Stroke Rudiments
1. Single Stroke Roll
2. Single Stroke Four
3. Single Stroke Seven
B. Multiple Bounce Rudiments
4. Multiple Bounce Roll
5. Triple Stroke Roll
C. Double Stroke Rudiments
6. Double Stroke Open Roll
7. Five Stroke Roll
8. Six Stroke Roll
9. Seven Stroke Roll
10. Nine Stroke Roll
11. Ten Stroke Roll
12. Eleven Stroke Roll
13. Thirteen Stroke Roll
14. Fifteen Stroke Roll
15. Seventeen Stroke Roll
II. Diddle Rudiments
16. Single Paradiddle
17. Double Paradiddle
18. Triple Paradiddle
19. Paradiddle-Diddle
III. Flam Rudiments
20. Flam
21. Flam Accent
22. Flam Tap
23. Flamacue
24. Flam Paradiddle
25. Flammed Mill
26. Flam Paradiddle-Diddle
27. Pataflafla
28. Swiss Army Triplet
29. Inverted Flam Tap
30. Flam Drag
IV. Drag Rudiments
31. Drag
32. Single Drag Tap
33. Double Drag Tap
34. Lesson 25
35. Single Dragadiddle
36. Drag Paradiddle #1
37. Drag Paradiddle #2
38. Single Ratamacue
39. Double Ratamacue
40. Triple Ratamacue
PEMANASAN DASAR BATTERY PERCUSSION
8-8-16—–> download
Pemanasan ini merupakan pemanasan paling dasar dan umum dari segala pemanasan-pemanasan yang ada. diwajibkan kepada para pemain agar dapat menguasai pemanasan ini hingga pada level speed yang terakhir (untuk pemula minimal 5 hari dapat dikuasai, tentunya dengan memerhatikan grip tangannya ya).
TUJUAN
Untuk merenggangkan pergelangan dan otot-otot sekitar lengan hingga jari, kelingking. Selain itu pada pemanasan ini disertakan bantuan tempo dengan birama 1/4 pada tiap-tiap beat agar para pemain dapat mendengarkan dan merasakan perubahan tempo serta menguasai tempo dengan mark time/beating dalam hati.
PERHATIAN
Pemanasan ini sangat dasar dan wajib. Diharapkan pemain dapat mengusainya dengan sangat baik hingga level terakhir dengan tempo dan kesamaan suara yang tepat.
DIDDLE/ ROLL AnB——>download
Pemanasan ini merupakan dasar utama dari pembentukan pola pukulan rolls dengan teknik pukulan double stroke (contoh pemanasan tingkat lanjut menggunakan teknik double stroke dapat didengar langsung pada pemanasan diddle combo, building rolls, dan tripolet), penguasan pemanasan ini hingga pada level akhir sangat diwajibkan, dikarenakan banyaknya pemakaian teknik pukulan double stroke akan digunakan dalam materi-materi lagu baik yang berpola sederhana maupun yang sangat kompleks dengan tempo cepat.
TUJUAN
Pemanasan ini sangat penting untuk melatih kesamaan, kekuatan dan ketepatan suara pada tiap pukulan baik pada not pertama dan not keduanya pada tiap-tiap pukulan , selain itu tempo yang dipakai pada permulaan yang sangat lambat dapat membantu pemain agar dapat berkosentrasi pada tiap-tiap pukulan hingga pada level terakhir agar tetap (sekali lagi) sama, kuat dan tepat kedua suaranya PERHATIAN
Untuk pemanasan DIDDLE/ROLL AnB diharapkan dikuasai terlebih dahulu baru diperbolehkan untuk beranjak pada pemanasan-pemanasan tingkat lanjut yang menggunakan teknik double stroke seperti pemanasan diddle combo, building rolls, dan tripolet
MISSION IMPOSSIBLE AKSEN———->download
Pemanasan ini merupakan pemanasan dasar untuk melatih pukulan aksen besar dan aksen kecil, pembedaan aksen besar dan kecil adalah berkisar 30-25 cm untuk aksen besar dan 10-5 cm untuk aksen kecil dan selalu konsisten.
TUJUAN
Pemain diharapkan dapat membedakan dan menerapkan dengan baik pembedaan tiap-tiap aksen dengan benar dan suara tidak menjadi ambigu atau aneh dikarenakan adanya suara perantara antar aksen besar dan aksen kecil, pada pemanasan ini dapat melatih pemain dalam proses pengontrolan tangan dengan sangat baik
PERHATIAN
Pemanasan ini sepintas sangat sederhana, tetapi dalam penerapannya mungkin diperlukan ketelitian suara, tenaga (power) pukulan dan ketinggian stik yang sempurna untuk menghasilkan suara yang brilian, mohon agar ketiga aspek tersebut diperhatikan dalam tiap-tiap perulangan pada pemanasan ini.
DENNIS COMBO———–>download
Pemanasan ini merupakan pemanasan pembentukan pola pukulan sixtool , yaitu pukulan dengan 6 pukulan dengan doublehand (kedua tangan) dalam satu ketuk.
TUJUAN
Pemanasan ini akan membentuk kecepatan tangan dalam periode yang kecil, meluweskan pergelangan tangan dan mengatur tempo dan irama tangan seta membantu meningkatkan skill pengontrolan pukulan tangan
PERHATIAN
Diharapkan pemain sangat memfokuskan pemanasan ini pada pola pukulan sixtool-nya agar pemain dapat mencapai persamaan suara dan ketepatan yang sempurna.
DIDDLE/ROLLS COMBO————->download
Pemanasan ini merupakan pemanasan dasar tingkat lanjut memakai teknik pukulan double stroke untuk menghasilkan pola pukulan rolls/diddle dengan doublehand (kedua tangan), yang dimana pada perulangan kedua pukulan pertama diddle/rolls diawali dengan aksen besar (anda tidak usah mengikuti aksennya, hal tersebut hanya untuk membantu timing saudara untuk memulai rollsnya saja) dengan pola pukulan (menjadi seperti) 1/16.
TUJUAN
Pemanasan ini dapat mempelancar pembentukan suara yang tepat dan ketepatan tempo dalam melakukan diddle rolls dalam bermain musik, dengan power dan tekanan stik yang sama pada tiap-tiap pukulannya (apabila dilakukan dengan cara memukul double stroke dgn benar) dapat menciptakan pukulan double stroke yang sangat baik ( seperti suara rentetan tembakan senjata mesin).
PERHATIAN
Pemain diharapkan dapat menguasai teknik tersebut hingga pada level akhir agar dapat mempermudah dalam penguasaan materi berteknikan pola-pola pukulan diddle/rolls.
BUILDING ROLLS———–>download
hampir sama dengan pemanasan diddle/rolls combo, Pemanasan ini dapat membantu pemain dalam pengkonsentrasian lebih pada tiap-tiap pukulan diddle/rolls.
TUJUAN
Pemanasan ini bertujuan untuk membangun pola pukulan rolls/diddle dengan baik. Pada pola birama perulangan pertama pemain diajak berkonsentrasi padapukulan double stroke not pertama dengan tangan kanan, pada perulangan birama kedua oleh not kedua dengan tangan kiri, perulangan birama ketiga pada not 1 dan 2 dengan tangan kanan dan kiri, pada perulangan birama keempat pada not 2 dan 3 oleh tangan kiri dan kanan dan yang diakhiri dengan diddle/rolls satu birama penuh pada perulangan birama terakhir.
PERHATIAN
Perhatikan tiap-tiap pola sebelum pola terakhir (tiap perulangan berganti-ganti pola), diharapkan pemain dapat melakukannya dengan baik agar pola tersebut dapat dikuasai, biasanya pola terakhir (pola diddle rolls satu birama), akan terdengar lebih kacau atau lebih lambat dan tidak bertenaga bila pola sebelumnya belum dapat dikuasai dengan benar.
TRIPOLET————>download
Pemasan ini merupakan pemanasan tingkat lanjut yang merupakan penggabungan dari beberapa teknik, yaitu diddle, aksen diddle, tempo birama 1/8 dengan teknik pukulan single dan double stroke dan pukulan tripolet.
TUJUAN
Pemain agar dapat menguasai dengan detail tiap-tiap pukulan pemanasan ini dengan bermain bersih dan rapi agar mempermudah dalam bermain musik yang bermaterikan pemanasan ini, selain itu pemanasan ini dapat melatih otak dalam berpikir selagi bermain musik atau pemanasan.
PERHATIAN
Pemanasan ini sedikit rumit, tetapi penguasan dari pemanasan ini sangat berarti bagi pemain perkusi selagi dalam bermain musik, selain melatih control tangan, pemanasan ini sangat melatih otak dalam berkonsentrasi, diharapkan pemain memperhatikan tiap-tap pukulannya dengan detai dan baik.
Selasa, 26 Maret 2013
The Colors of Color Guard
The Colors of Color Guard
Color is a part of all our lives. We ‘feel blue’, see the world through ‘rose-colored
glasses’ and can have ‘black moods’. Colors affect us emotionally. Our reactions
to color are both instinctive and learned. Instinctive reactions appear to be
universal; learned reactions are a product of cultural influence. Culture plays
a large part in our perceptions and feelings about color.
Red
Red! The color of a morning sunrise, of a campfire, of a delicious apple or a
tree in its last thrush of fall color. It is a Stingray Corvette breaking speed
records on the Autobahn. Reds evoke our deepest and most dangerous emotions. Red
is the color of blood, aggression, danger, war, and violence. A man and a girl
wearing red bring two different images to the mind. Red is Salomae in her seven
veils, dancing feverishly before Herod. Red is excitement, energy, desire, speed,
strength, power, heat, love, fire, and all things passionate.
Green
Like most colors, the wrong green can make or break your show. Green can be used
to evoke calming or invigorating thoughts of nature, fertility, renewal, spring,
and environment. Other uses of green are to
indicate good luck, good or poor health, youth, vigor, generosity. Emotionally,
green can convey jealousy, inexperience, envy, or misfortune.
Blue
Blue skies, blue water, sacred blue… the color that most identifies our
world and our most precious source of life and renewal: water. Blue suggests peace,
tranquility, and calm. It can also speak of stability, harmony, unity, trust,
truth, confidence, security, cleanliness, order, and loyalty. In Greece, blue
is the color of virginity. On the darker side, blue can indicate depression and
physical or emotional coldness.
Yellow
Yellow is the color of joy, happiness, optimism, idealism, imagination, hope.
It is the sun in the sky, the color of summer and gold and wealth. However, studies
show that, in décor at least, yellow creates feelings of anxiety and unease.
This color can be used to design an atmosphere of betrayal, deceit, dishonesty,
cowardice, jealousy, covetousness, or illness.
Brown
Brown evokes comfortable earthy feelings of home and hearth. Brown can call to
mind the deep musty giving soil of our Earth, the outdoors with its tall trees.
It is symbolic of reliability, the endurance and stability of trees and rocks,
rural country, all things archaic and ancient. The color of the peasant caste,
brown is also associated with poverty, body functions, filth and “off-color”
humor.
White
Use this color with care; its symbolic burden is heavy. For most of western culture,
white is the color of virginity. However, in many Asian cultures, white is the
color of mourning, the color of death. Here are some of the more common emotions
or states most commonly associated with white: reverence, purity, cleanliness,
peace, humility, innocence, youth, birth, winter, snow, good, sterility, marriage,
and death.
Black
Westerners view black as somber, and its most common symbolic use is to express
mourning and death. However, this does not explain its popularity in costuming
and staging. Black is used to provide depth and anonymity to a stage. It can express
power, formality, sophistication, style, elegance, and wealth. Black is a backdrop
for our darker emotions: fear, evil, unhappiness, sexuality, mystery, sadness,
remorse, and anger.
Though there are many ways to convey ideas physically, using color deliberately
can enhance the layers of your message. It adds to the information being processed
by the audience and can help them understand your intentions. Used carelessly,
color can muddle your show with unintended ideas and symbolic baggage.
Optimalisasi Pearl Marching Bass Drum
Optimalisasi Pearl Marching Bass Drum
Oleh : Nimon
Pearl Drum Indonesia Marching Artist Endorser
Pendahuluan
Dewasa ini bentuk aransemen perkusi marching mempunyai berbagai macam variasi.
Dari masing-masing variasi tersebut mempunyai kecenderungan berbentuk melodius.
Hal ini terjadi akibat dari pengaruh aransemen keseluruhan yang memaksa Bass Drum mempunyai aransemen yang lebih harmoni dan mengalir supaya tidak menghancurkan harmoni keseluruhan.
Pertanyaannya adalah bagaimana mengoptimalkan suara bass drum marching sehingga tercapai harmoni yang diinginkan?
Untuk itu kita harus mempersiapkan segala hal dalam mencapai karakter suara yang diinginkan.
Dalam pembahasan berikut ini saya akan coba memaparkan bagaimana saya tuning bass drum khususnya dalam mempersiapkan Madah Bahana Universitas Indonesia dalam setiap kompetisi.
Alat-alat yang diperlukan :
Kunci drum untuk tekanan tinggi, atau yang biasa disebut dengan hi-tension tuning key, ini akan mengurangi kelelahan tangan ketika mengencangkan tekanan drumhead.
Busa peredam untuk meredam suara bass drum agar tidak terlalu bergaung.
Biasanya berukuran 2”persegi sampai dengan 5”persegi.
Drumhead atau kadang-kadang disebut dengan membran. Drumhead yang biasa dipakai untuk bass drum oleh banyak pabrikan drum adalah Remo Smooth White Ambassador.
Pelumas bila diperlukan saja. Ini biasanya dipakai untuk melumasi baut-baut yang lama dan keras agar pemasangan lebih gampang. Bisa memakai WD40 atau kalau tidak ada bisa memakai body lotion.
Pemasangan busa
Ada berbagai macam cara untuk memasang busa, itu semua tergantung karakter suara yang diinginkan pelatih. Beberapa cara tersebut ialah :
1. Dipasang di bagian rim (luar). Dengan cara ini semakin besar ukuran bass drum semakin besar pula ukuran persegi busanya, atau bila memakai ukuran busa yang sama semakin banyak permukaan yang menempel ke bass tersebut.
2. Dipasang di bagian shell (dalam). Caranya sama dengan diatas.
3. Dipasang di bagian Drumhead. Dengan cara ini semakin kecil ukuran bass drum semakin dekat busanya dengan tengah drumhead, agar ruang lingkup redamnya semakin kecil pula.
Berikut ini contoh posisi busa yang dipakai pada seksi bass drum Santa Clara Vanguard.
Pada prinsipnya pemasangan busa pada bass drum diserahkan sepenuhnya kepada pembuat lagu dan pelatih. Karena masing-masing mempunyai keinginan karakter suara yang berbeda. Pada Madah Bahana Universitas Indonesia memakai cara yang kedua, pada Carolina Crown memakai cara yang pertama dan pada Santa Clara Vanguard memakai cara yang ketiga. Bahkan ada yang mengkombinasikannya seperti pada Blue Coats. Jadi silahkan anda mencoba semua cara diatas sampai anda mendapatkan karakter suara yang anda inginkan.
Nada Bass Drum
Karena marching bass drum mempunyai ukuran yang berbeda-beda maka akan semakin mudah untuk mendapatkan nada yang benar. Pada dasarnya semua drum tidak mempunyai nada yang seharusnya begini atau seharusnya begitu. Tetapi yang dimiliki adalah nada yang terdekat dari nada seharusnya. Yang terpenting dalam mendapatkan nada
bass drum adalah :
Sesuaikan nada dasar bass drum pada nada dasar keseluruhan lagu yang akan dimainkan
Jarak nada antara masing-masing bass drum.
Dalam tuning bass drum sebaiknya dimulai dari bass drum paling kecil, karena bass drum ini selain membutuhkan paling banyak tenaga untuk mengencangkannya juga mempunyai nada yang lebih pasti. Lalu kemudian ke bass berikutnya mengikuti interval yang ada.
Dalam mengencangkan drumhead sebaiknya dilakukan secara menyilang agar dapat kekuatan yang merata. Dan usahakan untuk menyamakan nada antara head kiri dan head kanan dengan cara mengencangkan sedikit demi sedikit kiri dan kanan. Untuk mendapatkan nada yang lebih akurat coba dengan memukul head tersebut tapi head yang diseberangnya diredam, dan jangan lupa pastikan nada di setiap sisi baut mempunyai tekanan yang sama, caranya pukul pinggiran drumhead sambil sedikit menekan bagian tengah drumhead agar tidak terganggu dari nada-nada yang keluar dari efek getaran yang tidak diperlukan.
Berikut ini adalah beberapa jarak dalam beberapa susunan bass drum.
Jarak untuk susunan 4 (Empat) Bass Drum
Menjaga Tuning
Untuk mendapatkan tuning yang enak dan pas tidak bisa langsung setelah pemasangan drumhead. Drumhead yang baru butuh masa untuk perenggangan bahan drumheadnya.
Ketika tuning sudah dapat usahakan agar tetap terjaga nadanya agar hasil getaran drumhead akan maksimal pada tekanan tersebut. Biasanya butuh beberapa hari sampai dapat karakter suara aslinya. Dan masing-masing pemain harus sensitive terhadap nada bass drumnya masing-masing, agar ketika ada perubahan sedikit pada tekanan dan nada bisa langsung dikoreksi.
Penempatan Pemain
Untuk bisa mendapatkan orang yang tempat pada tempat yang tepat, kita harus menelaah ulang pada beberapa faktor, yaitu :
• Karakter masing-masing bass drum
1. Bass drum paling kecil mempunyai tekanan paling kencang sehingga sustain suaranya sangat pendek seperti snare drum dan semakin besar bass drum-nya semakin panjang sustainnya.
2. Semakin besar bass drumnya semakin susah mallet memantul di drumhead, karena tekanan pada bass drum yang lebih besar lebih sedikit.
3. Bass drum paling kecil memerlukan sedikit power karena malletnya kecil juga, dan semakin besar bass drumnya semakin besar tenaga yang dibutuhkan.
4. Semakin besar bass drumnya semakin berat pula beban yang harus diangkat
5. Bass drum paling kecil mempunyai karakter untuk membantu snare drum, jadi sering dipakai untuk variasi rudiment.
6. Bass drum tengah dan paling besar mempunyai karakter berperan besar pada rythim yang kuat dan unison sehingga benar-benar menghasilkan satu pukulan yang pasti dan penuh.
7. Bass drum diantara mempunyai karakter berperan besar dalam not-not singkop dan kemampuan menyambungkan not split/tonal.
• Karakter calon pemain
Calon pemain bass drum, yang pasti harus mempunyai satu kekuatan utama yaitu kuat dalam timing. Namun masing-masing biasanya ada kelemahan di bidang lain ataupun kekuatan seperti :
1. Kuat dalam pukulan-pukulan variasi snare/ penguasaan rudiment yang baik dan mampu bermain cepat dengan volume yang penuh.
2. Orang yang mempunyai timing dan groove yang kuat
3. Orang yang pukulannya bulat dan kuat.
• Aransemen bassdrum
Aransemen bass drum harus diperhatikan apakah banyak berbentuk melodius, rhytmitic atau unison. Ada beberapa aranjer yang menyesuaikan aransemen bass drumnya dengan karakter masing-masing pemainnya. Tapi untuk kompetisi aransemen bass drum tidak menyesuaikan kepada pemain tetapi pemain yang menyesuaikan ke aransemen bass drum agar harmonisasi lagu dapat tercapai. Aransemen tersebut biasanya merupakan gabungan dari semua unsur musik sehingga mencapai hasil yang maksimal.
Jadi bass drum adalah salah satu faktor yang sangat harus diperhatikan dalam perkusi marching. Kemampuannya untuk tonal dan suaranya yang paling gampang didengar karena rendah, menuntut kesempurnaan bunyi dari segala hal. Bass drum seperti fondasi dalam perkusi marching, bila fondasi kuat maka satu seksi akan kuat.
Tulisan ini merupakan salah satu sudut pandang saja, merupakan salah satu pengalaman yang saya punya untuk dibagi kepada yang lain. Beberapa pelatih lain mungkin mempunyai cara yang berbeda. Semoga tulisan ini dapat membantu dan menambah wawasan para Marching Banders Indonesia.
Part II : The Playing of the Drum – now to the fun stuff
I. Playing Zones (sweet spot)
While the surface of each drumhead makes a pretty large target, the actual
playing zones are much smaller. The drums put out the strongest sound if struck
two inches from the rim and since tenor music tends to move around the drums
a lot, the zones are places as close together as possible to limit the distance
the mallets have to travel.
Pictured above are the playing zones for each drum. The red
dots show where the right hand plays; the yellow
dots show where the left hand plays. As you can see, the path
is almost a straight line across the drums and if you look at the drumheads
of experienced tenor players, these will be the only spots with any marks on
them.
II. Stroke Guidelines
The basis for playing a drum starts with gripping the stick properly. The goal
is to get each tenor player playing the same. If everyone grips the stick the
same way, and looks the same while playing, we should develop a strong, mature
sound as a tenorline. The absolute goal is a beautifully balanced, strong sound.
1.
Maintain the grip:
The grip is set up to make playing the drum easier. If you follow the guidelines
of the grip precisely, you will improve as a drummer faster than you can imagine.
The key is to never sacrifice your grip for anything – to play louder,
you think it looks cooler to do it differently, to learn music you neglect the
technique so you don’t have to think as much – none of these are
good reasons to sacrifice grip, which makes sense because there is never any
reason to sacrifice grip. To be very simple, put your fingers where they belong
and NEVER LET GO OF THE STICK.
2. Play from the wrist:
While maintaining the grip, you must initiate the stroke from your wrist. If
your arm is the first thing to move, this is incorrect. Bend your wrist naturally
and turn to the desired height, do not use arm. Then, complete the stroke by
returning your wrist to where it started. Do not aid your wrist turn by letting
go with your fingers, or by raising your arm. Just let your wrist do
the work.
3. Use rebound:
Rebound is a hard concept to understand at first, but is very useful once it
is understood. The best way to think of it is like dribbling a basketball. When
dribbling a basketball you do not throw the ball down and stop your hand as
the ball comes back up to it. Your hand remains in constant motion, moving with
the ball, instead of stopping it, picking it up, and throwing it back down.
This is the same idea you will use with your stick. You have to let the stick
bounce off of the head and come back up into your hand without stopping it,
without taking any fingers off the stick. Because of the tight drumhead and
weight of the mallet, getting rebound is easier on tenors than any other drum.
This being said, you should be able to grasp this concept fairly quickly.
4. Play Hard:
In order to achieve a strong, mature sound, we must play hard using rebound
all the time. Play the same way at lower heights as you would at higher heights.
Accented notes are exactly the same as unaccented notes; accented notes
are just played higher. Really give that some thought because it takes
a while to completely grasp that concept.
5. Height of rise consistency:
Height of rise is simply the height that the stick reaches by turning your wrist.
It must be consistent in two ways. A single player must be able to reach the
same height consistently to develop a mature individual sound. Secondly, each
player must be consistent with height of rise in regards to everyone else’s
height of rise. Each person must turn their wrist to the same height in order
to achieve an overall clean, tight sound. The heights will be 3”, 6”,
9”, 12”, 15”, 18”.
6. Control the opposite (resting) stick:
This has two applications – look and sound. While playing longer phrases
with only one hand, the other hand must remain under control and in its position.
This is so everyone looks the same, which is crucial in this activity. Also,
it will improve the attack of the hand that is resting. If everyone starts from
the same position, there is a better chance that everyone will hit the drum
at the same time. To sum up, just don’t let the hand that isn’t
playing, float out of position.
7. Relax:
It is as simple as that. Relax. Relax everything as you play. Relax your body
and your mind. If you think too much while you play it will show with choppy,
anxious looking strokes. As you play, especially as you get faster, your body
will naturally want to tense up. Use your mind to fight that urge because it
is the opposite of what you want to do. As you get faster you want to relax
more so you can move easier. If you tense up, your hands will slow down. Just
relax.
III. Types of Strokes:
There are two types of strokes that we will use to play the drum. These are
Legato and Staccato. However, the stroke which will be used the vast majority
of the time is Legato.
Legato – There are many terms that go along with the
legato stroke. These are rebound, upstroke, and relaxed. It is only achieved
by rebounding the stick off of the head without stopping the stick. See Number
3 under the “Stroke Guidelines” section to see how to play a legato
stroke.
Staccato – When you play a staccato stroke you will
hear terms like downstroke and catch the stick. The only time we will use a
staccato stroke is for a darker, more abrupt sound out of the drum. To play
a staccato stroke, you project the stick downward through the drumhead and catch
it without rebounding the stick. But, like it was stated earlier, we will hardly
ever use this stroke.
IV. The Axes of Power
The most direct path will always take the least time and take the least amount
of energy. In playing passages around the drum, one must realize that there
are two separate motions taking place. Your hands are guiding the mallets along
two axes: the X axis and the Y axis.
The X Axis – The X axis is the horizontal axis. Upon this axis
the forearms will move the hands around the drums from side to side. The Y axis
is the vertical axis. Upon this axis the forearms, wrists and fingers move the
mallet straight up and down. Most quad drumming errors are caused by the confusion
between these two planes and the lack of maintaining accuracy upon each axis.
A quad player should be able to focus on the X and Y axes independently while
playing through a phrase.
The Y Axis – The Y axis should be the first priority when playing around
the drums. The way to manipulate this axis is by playing a passage on one drum.
Some players rely on “around” patterns to get through certain passages.
If you can’t play it on one drum, then you certainly won’t be able to play it
around the drums with any accuracy. After mastering a passage on one drum, you
will be able to play it around the drums with better sound quality, mallet heights
and dynamics. A player should be able to focus on the hand’s movement, heights
and velocity through the drumheads while playing through any given passage around
the quads. The Y axis must not get melded with the X axis in order to play with
a consistent quality of sound, good mallet heights and dynamics.
V. Applying the axes to your Stroke
1. One Drum
When playing a passage on one drum, the path of the mallet should be straight
up and down. A common mistake is to let the mallet move in an elliptical (oval
shaped) motion, especially with the left hand. This can be fixed by watching
your hand in the mirror and adjusting your grip to make the mallet move solely
along the Y axis (vertically).
2. Around the Drums
When moving from one drum to another, the path of the mallet should be a perfect
arc. Below are some guidelines that, if followed, will bring you success in
navigating around the drums.
i. Keep height of rise consistent – It is not necessary to
change the height of rise to play on two different drums.
ii. Pivot solely from your elbow – do not turn your wrist from
side to side to reach other drums, this changes your grip and stroke path and
creates an inconsistent sound.
iii. Keep the rest of your body still – you don’t
need to throw your shoulders about to play difficult passages. And I promise
that it will be easier without the extra movement. Plus you don’t want
to look like you are convulsing.
iv. RELAX – this is a common theme throughout the packet
because it is so vital to your success as a drummer. It’s pretty simple:
if you are tens
Jeffrey Cramer, With Input from James P. Ancona, Bill Bachman, and Michael Windish
Pemanasan Dasar Battery Percussion
Hallo para Marching Mania, Khususnya para Batter’s percussion. Salam kenal dari
saya Yudhit dan Reza (my brother include my ex-coach). Disini kami ingin berbagi
ilmu kepada teman-teman sekalian mengenai suatu kerjaan iseng-iseng kami semasa
aktif dalam bermain Marching di section Battery percussion, yaitu sebuah paket
audio pemanasan sederhana yang dapat anda gunakan diluar jam latihan.
Dijaman yang serba praktis saat ini, tentunya tidak mudah untuk mengerti akan
tuntutan dalam bermain marching yang semakin berorientasikan akan kesempurnaan
dalam bermain. Kenyataannya, yang serba praktis pastinya takkan pernah sempurna.
Kesempurnaan tidaklah susah, hanya membutuhkan ketekunan dan kesabarannya dalam mengolah dan mengasahnya, dan semuanya berasalkan pada hal yang sangat-sangat sederhana, yaitu basic (dasar).
Paket latihan ini sebenarnya sudah sangat lama kami buat, alasannya sederhana
saja, yaitu untuk membantu skill individu dalam melatih power, timing dan kecepatan
maupun ketepatan dalam bermain. Paket ini dapat sangat membantu para pemain dalam meningkatkan kemampuan dasarnya yang ternyata masih bermasalah, biasanya permasalahan itu sangat mengganggu dan menimbulkan ketimpangan dalam bermain musik bersama tim. Paket latihan ini adalah salahsatu solusi akan permasalahan tersebut, karena si pemain yang bersangkutan dapat memperbaiki dengan melatih basic-nya sendiri tanpa harus menyita waktu di jam latihan tim, paket ini dapat gunakan dimanapun, kapanpun sendiri, sangat praktis dan efektif (bila anda benar-benar berlatih dan menggunakannya, tentunya dengan pegangan grip stik yang benar pula).
Berikut keterangan dari paket pemanasan dasar yang kami sediakan (free). Penamaan dari beberapa nama latihan pemanasan dibawah ini mungkin mempunyai kemiripan nama atau bentuk dengan pemanasan yang pernah anda mainkan, hal ini merupakan hal yang wajar karena bentuk latihan dasar perkusi biasa menggunakan single stroke dan double stroke baik dengan satu dan dua tangan.
8-8-16—–> download
Pemanasan ini merupakan pemanasan paling dasar dan umum dari segala pemanasan-pemanasan yang ada. diwajibkan kepada para pemain agar dapat menguasai pemanasan ini hingga pada level speed yang terakhir (untuk pemula minimal 5 hari dapat dikuasai, tentunya dengan memerhatikan grip tangannya ya).
TUJUAN
Untuk merenggangkan pergelangan dan otot-otot sekitar lengan hingga jari, kelingking. Selain itu pada pemanasan ini disertakan bantuan tempo dengan birama 1/4 pada tiap-tiap beat agar para pemain dapat mendengarkan dan merasakan perubahan tempo serta menguasai tempo dengan mark time/beating dalam hati.
PERHATIAN
Pemanasan ini sangat dasar dan wajib. Diharapkan pemain dapat mengusainya dengan sangat baik hingga level terakhir dengan tempo dan kesamaan suara yang tepat.
DIDDLE/ ROLL AnB——>download
Pemanasan ini merupakan dasar utama dari pembentukan pola pukulan rolls dengan teknik pukulan double stroke (contoh pemanasan tingkat lanjut menggunakan teknik double stroke dapat didengar langsung pada pemanasan diddle combo, building rolls, dan tripolet), penguasan pemanasan ini hingga pada level akhir sangat diwajibkan, dikarenakan banyaknya pemakaian teknik pukulan double stroke akan digunakan dalam materi-materi lagu baik yang berpola sederhana maupun yang sangat kompleks dengan tempo cepat.
TUJUAN
Pemanasan ini sangat penting untuk melatih kesamaan, kekuatan dan ketepatan suara pada tiap pukulan baik pada not pertama dan not keduanya pada tiap-tiap pukulan , selain itu tempo yang dipakai pada permulaan yang sangat lambat dapat membantu pemain agar dapat berkosentrasi pada tiap-tiap pukulan hingga pada level terakhir agar tetap (sekali lagi) sama, kuat dan tepat kedua suaranya PERHATIAN
Untuk pemanasan DIDDLE/ROLL AnB diharapkan dikuasai terlebih dahulu baru diperbolehkan untuk beranjak pada pemanasan-pemanasan tingkat lanjut yang menggunakan teknik double stroke seperti pemanasan diddle combo, building rolls, dan tripolet
MISSION IMPOSSIBLE AKSEN———->download
Pemanasan ini merupakan pemanasan dasar untuk melatih pukulan aksen besar dan aksen kecil, pembedaan aksen besar dan kecil adalah berkisar 30-25 cm untuk aksen besar dan 10-5 cm untuk aksen kecil dan selalu konsisten.
TUJUAN
Pemain diharapkan dapat membedakan dan menerapkan dengan baik pembedaan tiap-tiap aksen dengan benar dan suara tidak menjadi ambigu atau aneh dikarenakan adanya suara perantara antar aksen besar dan aksen kecil, pada pemanasan ini dapat melatih pemain dalam proses pengontrolan tangan dengan sangat baik
PERHATIAN
Pemanasan ini sepintas sangat sederhana, tetapi dalam penerapannya mungkin diperlukan ketelitian suara, tenaga (power) pukulan dan ketinggian stik yang sempurna untuk menghasilkan suara yang brilian, mohon agar ketiga aspek tersebut diperhatikan dalam tiap-tiap perulangan pada pemanasan ini.
DENNIS COMBO———–>download
Pemanasan ini merupakan pemanasan pembentukan pola pukulan sixtool , yaitu pukulan dengan 6 pukulan dengan doublehand (kedua tangan) dalam satu ketuk.
TUJUAN
Pemanasan ini akan membentuk kecepatan tangan dalam periode yang kecil, meluweskan pergelangan tangan dan mengatur tempo dan irama tangan seta membantu meningkatkan skill pengontrolan pukulan tangan
PERHATIAN
Diharapkan pemain sangat memfokuskan pemanasan ini pada pola pukulan sixtool-nya agar pemain dapat mencapai persamaan suara dan ketepatan yang sempurna.
DIDDLE/ROLLS COMBO————->download
Pemanasan ini merupakan pemanasan dasar tingkat lanjut memakai teknik pukulan double stroke untuk menghasilkan pola pukulan rolls/diddle dengan doublehand (kedua tangan), yang dimana pada perulangan kedua pukulan pertama diddle/rolls diawali dengan aksen besar (anda tidak usah mengikuti aksennya, hal tersebut hanya untuk membantu timing saudara untuk memulai rollsnya saja) dengan pola pukulan (menjadi seperti) 1/16.
TUJUAN
Pemanasan ini dapat mempelancar pembentukan suara yang tepat dan ketepatan tempo dalam melakukan diddle rolls dalam bermain musik, dengan power dan tekanan stik yang sama pada tiap-tiap pukulannya (apabila dilakukan dengan cara memukul double stroke dgn benar) dapat menciptakan pukulan double stroke yang sangat baik ( seperti suara rentetan tembakan senjata mesin).
PERHATIAN
Pemain diharapkan dapat menguasai teknik tersebut hingga pada level akhir agar dapat mempermudah dalam penguasaan materi berteknikan pola-pola pukulan diddle/rolls.
BUILDING ROLLS———–>download
hampir sama dengan pemanasan diddle/rolls combo, Pemanasan ini dapat membantu pemain dalam pengkonsentrasian lebih pada tiap-tiap pukulan diddle/rolls.
TUJUAN
Pemanasan ini bertujuan untuk membangun pola pukulan rolls/diddle dengan baik. Pada pola birama perulangan pertama pemain diajak berkonsentrasi padapukulan double stroke not pertama dengan tangan kanan, pada perulangan birama kedua oleh not kedua dengan tangan kiri, perulangan birama ketiga pada not 1 dan 2 dengan tangan kanan dan kiri, pada perulangan birama keempat pada not 2 dan 3 oleh tangan kiri dan kanan dan yang diakhiri dengan diddle/rolls satu birama penuh pada perulangan birama terakhir.
PERHATIAN
Perhatikan tiap-tiap pola sebelum pola terakhir (tiap perulangan berganti-ganti pola), diharapkan pemain dapat melakukannya dengan baik agar pola tersebut dapat dikuasai, biasanya pola terakhir (pola diddle rolls satu birama), akan terdengar lebih kacau atau lebih lambat dan tidak bertenaga bila pola sebelumnya belum dapat dikuasai dengan benar.
TRIPOLET————>download
Pemasan ini merupakan pemanasan tingkat lanjut yang merupakan penggabungan dari beberapa teknik, yaitu diddle, aksen diddle, tempo birama 1/8 dengan teknik pukulan single dan double stroke dan pukulan tripolet.
TUJUAN
Pemain agar dapat menguasai dengan detail tiap-tiap pukulan pemanasan ini dengan bermain bersih dan rapi agar mempermudah dalam bermain musik yang bermaterikan pemanasan ini, selain itu pemanasan ini dapat melatih otak dalam berpikir selagi bermain musik atau pemanasan.
PERHATIAN
Pemanasan ini sedikit rumit, tetapi penguasan dari pemanasan ini sangat berarti bagi pemain perkusi selagi dalam bermain musik, selain melatih control tangan, pemanasan ini sangat melatih otak dalam berkonsentrasi, diharapkan pemain memperhatikan tiap-tap pukulannya dengan detai dan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)